Perjalanan Baru
Assalamu'alaikum wr.wb
Di tulisan sebelumnya saya pernah menuliskan tentang keinginan kuliah di kampus 'Gajah', tulisan itupun ternyata ada kelanjutannya...
Dua tahun lebih setelah terakhir kalinya ke kampus itu, saya yang sudah mempunyai status baru sebagai seorang istri sudah lupa tentang keinginan untuk kuliah di kampus sekeren itu. Menjadi istri membuat saya sibuk dan terbuai dengan passion baru saya, yaitu MEMASAK! wkwk. Setiap pulang kerja yang dipikir adalah "mau masak apa ya?" Dan setiap weekend selalu sibuk dengan cucian-cucian di ember. Mungkin otak dan hati ini sudah sangat menikmati menjadi seorang istri.
Suatu malam, obrolan panjang bersama suami dimulai begitu saja, mengalir tanpa jeda sampai dini hari. Disitulah sepertinya saya tidak sengaja memceritakan keinginan saya dulu tentang sebuah kampus. Beberapa hari setelahnya, suami mengizinkan saya ikut tes penerimaan mahasiswa baru. Setelah perjalanan tes yang luar biasa! Memotong cuti-cuti saya, pulang pergi ratusan kilometer, terlambat bimbingan, dan kesulitan yang lain, qadarullah, Allah kasih saya kesempatan duduk di Sabuga, pakai Jaket hijau-biru berlambang kampus 'Gajah', menikmati penampilan-penampilan terbaik di Sabuga, terkesima, merinding, haru, Allah kasih saya kesempatan menyandang predikat baru sebagai,
'Mahasiswa Pascasarjana Teknik Kimia ITB'
MasyaAllah nak, kelak kamu juga akan seperti ibu yaaa (ngomong sama calon baby hehe).
Bukannya membuat saya besar kepala, setelah diterima menjadi mahasiswa ITB, yang saya rasakan malah perasaan campur-aduk. Apaya seperti perasaan gini,
"Kita, manusia itu ilmunya sangat kecil, bahkan dibandingkan dengan orang-orang yang duduk di sabuga hari itu, apalah ilmu yang saya pelajari, lalu juga ada perasaan, jika saya punya kesempatan untuk duduk di sabuga, apa yang bisa saya lakukan untuk adik-adik diluar sana yang masih duduk kepanasan di lampu merah? Rasanya tidak adil kalau ilmu yang saya dapatkan hanya untuk memudahkan kehidupan saya sendiri. Saya harus melakukan sesuatu!"
Soal melakukan sesuatu itu juga yang saya diskusikan dengan suami. Tentang menjadi bermanfaat.
Semoga saya bisa segera me-realisasikan ilmu saya untuk orang-orang disekitar saya. Pasti akan sulit. Tapi ingatlah,
"Bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"
Pesan spesial: terimakasih untuk Suami, keluarga dan sahabat. Saya perlu doa dan dukungan dari kalian ❤.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Komentar
Posting Komentar